Serius Tangani Kasus Malaria, Dinkes Bulungan Kirim Petugas mengikuti Pelatihan Miskroskopis Malaria di Bogor

Bagikan

Bogor (29 Okt – 04 Nov 2023). Bertempat di Hotel Santika, Tiga orang pelaksana laboratorium medic Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan diundang mengikuti Pelatihan Mikroskopis Malaria oleh Kemenkes RI. Mereka adalah Wiwit agustin, A.Md.AK (puskesmas tanjung selor), Mery Wasti, A.Md.AK (puskesmas tanjung palas), Idawati, A.Md.Ankes (puskesmas bumi rahayu), mereka akan tergabung dengan 28 peserta dari provinsi lain diseluruh Indonesia.

Salah satu Kebijakan Program Pengendalian Malaria untuk mencapai tujuan eliminasi malaria di Indonesia adalah semua penderita malaria klinis yang ditemukan dan dilakukan pencarian oleh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) harus dilakukan diagnosis atau konfirmasi secara mikroskopis. Bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang belum memiliki kemampuan pemeriksaan mikroskopis dilakukan dengan diagnosis cepat (Rapid Diagnostic Test/RDT), sehingga tidak ada lagi pengobatan penderita malaria tanpa konfirmasi laboratorium untuk mencegah terjadinya resistensi obat malaria.

Persentase suspek malaria yang dikonfirmasi laboratorium baik menggunakan mikroskopis maupun RDT pada tahun 2022 adalah 99% dengan jumlah pemeriksaan 2.957.743 dari 2.988.414 suspek yang diperiksa dengan positivity rate (PR) adalah 13%.

Berdasarkan laporan dari SISMAL (system informasi dan surveilans malaria) tahun 2022, dari 5.409 faskes yang melapor terdapat 6.073 tenaga ATLM, 4.384 diantaranya belum pernah dilatih mikroskopis malaria. Sedangkan dari 1.349 orang mikroskopis yang mengikuti uji kompetensi, hanya 847 orang yang memenuhi syarat untuk dapat melakukan pemeriksaan mikroskopis malaria.

Kualitas pelayanan laboratorium malaria sangat diperlukan dalam menegakkan diagnosis dan sangat tergantung pada kompetensi dan kinerja petugas laboratorium di setiap jenjang fasilitas pelayanan kesehatan. Penguatan laboratorium pemeriksaan malaria yang berkualitas dilakukan melalui pengembangan jejaring dan pemantapan
mutu laboratorium pemeriksa malaria mulai dari tingkat pelayanan seperti laboratorium Puskesmas, Rumah Sakit serta laboratorium kesehatan swasta sampai ke laboratorium rujukan uji silang di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat.