Salah satu dari 6 pilar transformasi dibidang kesehatan adalah transformasi teknologi dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat khusus di dinas kesehatan dengan UPTD dibawahnya masih dalam bentuk laporan manual, sehingga apabila ada keluhan tentang kekosongan beberapa item, obat kadaluarsa tidak dapat ditindaklanjuti dengan maksimal sehigga bisa mengganggu pelayanan di masyarakat. Salah satu upaya di lakukan oleh dinas kesehatan adalah melalui inovasi APLIKASI PANTAU OBAT.
Adalah dr. Velix Toding Sima, M.AP selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan SDK pada tahun ini membuat inovasi Aplikasi Pantau Obat tersebut agar permasalahan mengenai Pemantauan serta distribusi obat menjadi tepat dan efektif guna meningkatkan pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat banyak secara khusus penyediaan obat-obatan.
Aplikasi Pantau Obat merupakan sebuah inovasi online berbasis web di buat dalam rangka monitoring pengelolaan obat secara realtime baik di puskesmas maupun IFPFK. Bentuk pelaporan obat dari Puskesmas berupa Laporan Pemakaian dan Laporan Permintaan Obat (LPLPO) masih dalam bentuk manual. Dengan adanya Aplikasi Pantau Obat sangat memudahkan buat puskesmas, IFPFK maupun dibidang farmasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan. Pada aplikasi ini dapat memberikan info secara Realtime ketersediaan obat di Puskesmas pada saat itu juga, dan keadaan obat 4 bulan menjelang masa kadaluarsa. Terobosan Inovasi inipun mendapatkan Apresiasi serta dukungan dari semua Stakeholder.
Adapun manfaat dari adanya inovasi ini;
(Internal) 1. Memudahkan Dinas Kesehatan Monitoring laporan dari puskesmas 2. Memudahkan puskesmas dalam pelaporan ke Dinas Kesehatan sehingga petugas farmasi di puskesmas lebih focus pada pelayanan. 3.Terlaksananya aplikasi Pantau Obat dalam kegiatan pengelolaan obat sehingga meminimalisir kekosongan obat dan obat kadaluarsa. 4. Anggaran untuk pengadaan perbekalan obat menjadi lebih efektif dan efisien.
(eksternal) 1. Masyarakat akan terlayani sesuai standar, 2. Keluhan dari pasien / Petugas farmasi berkurang masalah obat
Tim Media: Sekretariatdinkes_Jano